Monday, February 1, 2010

Menanti Uluran bantuan

Mbok Warti itulah nama panggilan akrap bagi seorang ibu yang sudah tua, hidup bersama dengan suami tercinta di lereng Gunung kawi, 35km dari pusat Kota Blitar. Hidup di rumah yang sederhana tetapi mencerminkan kebahagiaan. Kedua orang tua ini hidup damai dan bahagia walaupun jauh dari sanak keluarga, tetapi dukungan dan partisipasi dari para tetangga memungkinkan mereka tetap bertahan hidup walaupun dengan kondisi yang serba kekurangan. Mbok Warti adalah pekerja keras tiap hari pergi ke ladang tetangga untuk memungut daun cengkih yang banyak terdapat di Desanya untuk bahan minyak atsiri dengan sistem bagi hasil dengan pemilik kebun, maklum suaminya sudah tidak dapat diandalkan untuk bekerja karena terkena "STROKE". Walaupun demikian mereka tetap semangat dan pantang menyerah dalam mengarungi kehidupannya.

Hingga pada suatu ketika terjadi hal yang sangat mengejutkan dan merupakan titik balik dari kehidupan Mbok Warti dan Suaminya.
Pada suatu pagi 6 Bulan yang lalu (kejadiannya, red.), Mbok Warti dan beberapa Ibu-Ibu yang lain sedang berbelanja di "ethek" (pedagang sayur keliling, red), dari arah yang berbeda datanglah sebuah sepeda Motor dengan kecepatan tinggi, kelihatannya seorang pemuda ingusan yang baru bangun dari tidur "mbangkong" (telat bangun, red.) dan belum cuci muka (kaleeeee!!!!), dengan mata yang agak silau terkena sinar matahari pagi tidak bisa mengendalikan laju motornya dan  
"Bruuuuuuuuukkkk!!!!!!!!!!!!" dengan spontan "ethek" di tubruk hingga berantakan, tak pelak lagi ibu-ibu yang belanja pun menjadi korban, sedang yang paling memprihatinkan Mbok Warti menjadi korban yang paling parah karena "kedua kakinya PATAH"!

Di upayakanlah pengobatan ke Dokter dan Alternatif, hingga 3 bulan lamanya. Hingga suatu saat kondisinya membaik dan mulai bisa berjalan lagi. Dari pihak "Penabrak" pun akhirnya membuat suatu surat perjanjian kesepakatan dengan Mbok Warti yang isinya antara lain sebagai berikut:
1. Setelah kondisi baik maka pihak Penabrak akan memberikan santuanan sebesar Rp. 2.500.000,-
2. Setelah santunan di terima, pihak penabrak tidak bertanggung jawab lagi jika di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Kesepakatan ini di tanda tangani oleh kedua belah pihak dan di saksikan oleh beberapa saksi.

Hari demi hari berlalu akhirnya 3 bulan sudah sejak perjanjian tersebut, kondisi Mbok Warti justru semakin buruk, kedua kakinya tidak sembuh dan terjadi retak, jadi sampai saat ini Mbok Warti tIdak bisa kemana-mana dan hanya merenungi Nasibnya di atas pembaringan!! Mau menuntut lagi sudah tidak bisa karena terikat perjanjian yang sudah di sepakati bersama tersebut, dan tiada pula simpati dari pihak penabrak yang ternyata tidak ada respon sama sekali hingga saat ini, membiarkan korban dalam kondisi yang memprihatinkan tanpa kejelasan.

Ini kisah nyata yang saya anggkat untuk bisa mendapat respon dari temen-temen yang sekiranya mau dan mampu menyisihkan uang barang sedikit untuk meringankan beban dari Mbok Warti Sekeluarga.

inilah kondisinya saat ini !!!!!!!!!!!!
**) Maaf Foto Belum kelar

Jika anda berkenan silahkan salurkan bantuan anda di sini:
BCA
Cabang Pembantu Wlingi
a/c 3220369560
a/n SULIANTO
-------------------------------------
Paypal
Email : csngudiluhur@gmail.com
-------------------------------------
Alertpay
Email : csngudiluhur@gmail.com
--------------------------------------------
Dan atau bergabunglah di program investasi di bawah ini
-------------------------------------
Konfirnasi bantuan anda ke 081555865522
Terima kasih atas Partisipasinya!!!
Semoga jasa kebajikan ini dapat mengantar kita pada hidup yang lebih baik!!!